BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secerah sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan penilaian yang terjadi dalam kegiatan pendidikan bertujuan melakukan evaluasi dalam proses dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan informasi akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan internasional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjut.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang evaluasi pendidikan SMA.
C. Tujuan
Untuk mengetahui arti maksud dari pada evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Pendidikan
Artinya evaluasi pendidikan, sebagaimana kita liat dalam pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa, dan merupakan proses menggambarkan, memperoleh, untuk menilai alternative keputusan.
Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum dalam definisi kita dapati pula istilah pengukuran dan penilaian pada umumnya cenderung diartikan sama.
Untuk menentukan penilaian mana jeruk yang manis kita menggunakan “ukuran manis” tetapi menggunakan ukuran tidak mempunyai wujud seperti kayu penggaris yang sudah ditera tetapi diperoleh berdasarkan pengalaman.
Sebenarnya kita juga mengukur, yakni membandingkan jeruk-jeruk yang ada dengan ukuran tertentu setelah kita menilai, menentukan pilihan mana jeruk yang paling memenuhi ukuran itulah yang kita ambil.
Dengan demikian kita mengenal dua macam ukuran, yakni ukuran yang terstandar (meter, kilogram, takaran, dan sebagainya). Ukuran tidak terstandar (depa, jangkal, langkah-langkah dan sebagainya dan ukuran perkiraan berdasarkan hasil pengalaman (jeruk manis adalah yang kuning, besar, halus kulitnya).
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita. Itulah yang disebut mengadakan evaluasi yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan penilai sebelum kita mengadakan pengukuran.
a. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif
b. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
c. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai.
Di dalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation istilah diperoleh kata Indonesia yang berarti menilai.
B. Tujuan Evaluasi Pendidikan
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Untuk membatasi masalah maka dalam buku ini hanya akan bicarakan penilaian di sekolah.
Guru ataupun pengelolah pengajaran mengadakan penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
a. Input yaitu bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan memasuki sekolah sebelum memasuki suatu tingkat (institusi), calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan evaluasi itu ingin diketahui apakah kelah ia akan mampu mengikuti pelajaran dan pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
b. Output yaitu bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi yang dimaksud dalam pembicaraan ini adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menemukan apakah sesesorang berhak lulus atau tidak perlu diadakan evaluasi.
c. Transformasi yaitu mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi dalam dunia sekolah. Sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi. Sekolah itu sendiri dari beberapa mesin menyebabkan berhasil atau gagalnya sebagai transformasi. Diharapkan yang dalam hal ini siswa lulus sekolah ditentukan oleh beberapa factor sebagai akibat bekerjanya unsur-unsur yang ada unsur-unsur transformasi sekolah tersebut antara lain :
a. Guru dan personal lainnya
b. Bahan pelajaran
c. Metode mengajar dan system evaluasi
d. Sarana penunjang
e. System administrasi
f. Kurang sarana penunjang
g. Sistem administrasi yang kurang tepat
d. Umpan balik (feed back) yang tepat yaitu segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk kurang bermutu atau yang belum memenuhi harapan akan menggugah semua pihak untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan penyebab kurang bermutunya lulusan.
a. Manfaatnya bagi siswa
Dengan diadakannya penilaian maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada dua kemungkinan.
1. Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu menyenangkan tentu kepuasan itu ingin diperoleh lagi pada kesempatan lain waktu akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi besar untuk lebih giat.
2. Tidak memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia lalu belajar giat.
b. Manfaatnya bagi guru
1. Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan.
2. Guru akan mengetahui apa materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa-siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu datang tidak perlu diadakan perubahan.
c. Manfaat bagi sekolah
1. Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya dapat diketahui pula kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
2. Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
3. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum.
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
C. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam system pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal :
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai, antara lain :
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2. Evaluasi berfungsi diagnotik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa
3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopularkan di Negara barat, adalah system belajar sendiri, dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain.
4. Evaluasi belajar berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor yaitu factor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan system kurikulum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru harus mengajarkan siswa sesuai kurikulum dan evaluasi pendidikan bagi siswa-siswa yang mendapatkan pendidikan yang lebih memuaskan, agar siswa itu dapat memperoleh nilai yang memuaskan agar mereka lebih giat belajar lagi.
Guru akan mengetahui metode apa yang akan dipakai oleh seorang guru, jika sebagian besar siswa memperoleh angka jelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat apabila demikian halnya maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam mengajar.
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Jika memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu menyenangkan tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu.
B. Saran
Agar guru menggunakan metode mengajar yang lebih tepat agar siswa mudah memahami dan mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
http://sarkomkar.blogspot.com/2009/12/komponen-evaluasi-pendidikan-makalah.html
http://www.aster.s5.com/evaulasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar